Ini Startup RI yang Dapat Dana Triliunan Rupiah dari Investor

Jakarta – Banyak aspek yang bisa dijadikan variabel pengukuran untuk melihat kematangan ekosistem startup di Indonesia. Salah satunya adalah pendanaan atau investasi. Dalam proses pendanaan, ada serangkaian tahap validasi untuk menilai bisnis, pasar, teknologi, dan kemampuan founder.

Menurut laporan DSInnovate: Startup Report 2021 (dan Q1 2022), jumlah putaran pendanaan meningkat dari 113 pada 2019 dan menjadi 214 pada tahun 2021.

Secara kuantitas, sektor fintech masih mendominasi pendanaan startup di tahun 2021. Tren ini terus berlanjut selama tiga tahun terakhir.

Fintech berhasil mencatat jumlah pendanaan paling signifikan, meningkat lebih dari US$824 juta. Hal ini terlepas dari putaran pendanaan J&T dan GoTo yang sangat besar.

Berikut ini Tren Vertikal pendanaan pada startup RI:

Berdasarkan Jumlah

• Logistik (US$2.869.320.000, putaran usaha untuk J&T)
• Super App (US$1.300.000.000, putaran pra-IPO untuk GoTo)
• Fintech (US$824,120,000)

Berdasarkan Putaran

• Fintech – 36 kali putaran pendanaan
• SaaS – 23 kali pendanaan
• Wealthtech – 15 kali pendanaan

Sedangkan menurut pendanaan terbesar, di sisi nominal, J&T, GoTo, SiCepat, Ajaib, Xendit, dan Halodoc mendapatkan keuntungan tertinggi dalam putaran pendanaan lanjutan mereka. Investasi yang didapat oleh GoTo dan Kredivo terkait dengan rencana mereka untuk go public.

Berikut daftar pendanaan terbesar yang didapat startup RI sepanjang 2021:

• J&T Express – US$2,5 miliar
• GoTo – US$1,3 miliar
• SiCepat – US$170 juta
• Ajaib – US$153 juta
• Xendit – US$150 juta
• Video – US$150 juta
• Kredivo – US$125 juta

(roy/roy)