Miliarder Elon Musk mengambil inspirasi dari jejaring sosial terkemuka China WeChat untuk merencanakan masa depan Twitter. Meskipun dia telah membagikan beberapa informasi tentang ambisinya untuk membangun aplikasi yang memiliki segalanya, para ahli mengatakan bahwa melakukan ini tidak akan mudah.
Pada 4 Oktober, bos Tesla mengatakan ingin membuat aplikasi baru bernama “X” setelah membeli Twitter.
“Membeli Twitter adalah langkah yang dipercepat untuk membuat X, sebuah aplikasi untuk segalanya,” tulis Musk di Twitter.
Tweet ini diposting setelah dilaporkan bahwa miliarder terkenal eksentrik ini berubah pikiran lagi, memutuskan untuk membeli Twitter seharga $44 miliar sesuai kesepakatan pada bulan April.
Kesepakatan ini akan membantu orang terkaya di dunia memiliki salah satu jejaring sosial paling berpengaruh, setelah banyak membuat kontroversi.
Sekarang, niat Musk adalah membuat platform multiguna, sebanding dengan “aplikasi super” yang ada di Asia, yang melayani semua kebutuhan pengguna.
Banyak perusahaan teknologi di kawasan Asia ini telah sukses dengan aplikasi serupa. Contohnya adalah WeChat dari perusahaan teknologi China Tencent. Aplikasi ini diibaratkan gabungan dari Facebook, Twitter, SnapChat dan PayPal.
Di negara Asia lainnya, pengguna yang menggunakan aplikasi serupa, seperti Grab di Singapura dan Malaysia, atau Line di Jepang dan Gojek di Indonesia. Grab awalnya adalah aplikasi transportasi online, sedangkan Line adalah aplikasi perpesanan, tetapi keduanya telah mengembangkan banyak fitur lainnya.
Musk tak segan-segan mengungkapkan keinginannya untuk sukses seperti WeChat. Pada bulan Juni, selama pertemuan dengan karyawan Twitter, dia membandingkan potensi perusahaan teknologi AS dengan layanan populer di China.
“Saya pikir tujuan utama dengan Twitter adalah menjadi seinklusif mungkin, secara nasional dan internasional. Anda pada dasarnya bisa hidup di WeChat di China karena sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, dan saya pikir kita bisa sampai ke sana, atau bahkan lebih dekat. Itu akan menjadi hit besar untuk Twitter,” kata Musk.
Musk bukan satu-satunya pemimpin teknologi Amerika yang mendapatkan inspirasi dari China. Sebelumnya, bos Facebook Mark Zuckerberg juga menyarankan agar WeChat menjadi studi kasus untuk perusahaannya.
Hingga saat ini, Musk belum merilis rencana untuk mengembangkan X. Analis mengatakan dia akan menghadapi banyak tantangan, terutama di lingkungan yang sangat kompetitif.
Aplikasi seperti WhatsApp, Facebook, YouTube, dan TikTok juga mencoba menjadi aplikasi super.